"Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,
konselor,pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,
dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya,
serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan."
(UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, Pasal 1 ayat 6 ).
Berat juga ya peran seorang pendidik ? beliau harus kompeten, memiliki kualifikasi yang jelas, harus berpartisipasi dalam pendidikan itu sendiri, sedangkan kalo kita lihat dalam Undang - undang yang sama ayat 1 di pasal 1 disebutkan bahwa, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.wah...wah...wah...makin berat aja nih, hehehe.....
Sekarang kita lihat dalam kehidupan sehari - hari bahkan di layar televisi kita sering melihat tingkah laku orang - orang terpelajar atau pelajar (berarti kalo ngeliat UU sisdiknas, mereka adalah orang-orang yang telah atau sedang melalui proses Pendidikan ), mereka mengaktualisasikan dirinya pada hal yang tidak baik, bahkan pelajara tauran, perkelahian, tindak kekerasan, atau bahkan membuat film xxx yang kadang membuat malu dunia pendidikan itu sendiri, siapa yang bertanggung jawab ayoooo...?????
Padahal Guru, Dosen atau apapun istilahnya sering kebingungan sendiri merka itu pendidikan atau pengajar, kalau fikiran saya yang dangkal kalo dinamakan pengajar beliau - beliau itu hanya bertugas melatih, memberitahu, dan lebih spesifik mereka di tugaskan hanya untuk memberikan bekal ilmu pengetahuan dan teknologi semata, kalo yang hubungannya budi pekerti justru dalam pendidikan itu yang harus di kedepankan.
Entah harus seperti apa kedepannya, tapi yang pasti pertanyaan saya yang sangat besar apakah pendidikan itu hanya tertumpu pada Guru, Dosen, Depdiknas dan lembaga pendidikan? dimana fungsi kontrol orang tua, masyarakan dan pemerintah? apakah orang tua, masyarakat dan pemerintah bukan pendidik?
Kalo saja demikian pantas pendidikan di Indonesia tidak ada kemajuan karena 40 orang anak bangsa hanya di serahkan pada satu orang Guru atau dosen, padahal menurut penelitian pendidikan itu akan berhasil bila 1 orang pendidik hanya mendidik 4 - 5 orang anak, saya hanya ingin mengajak berfikir lebih dalam, dengan hati nurani kita, anak-anak kita tanggung jawab kita, pernah kah kita ikut serta dalam pendidian mereka, minimal mendidik meraka dalam kehidupan keluarga, sosial dan masyarakatnya, yang kesemuanya itu justru dekat dengan orang tuanya, kiat bisa bayangkan Guru yang berasal dari suatu suku bangsa pasti akan mendidik anak kita dengan budaya sukunya, kalo dari suatu daerah dia akan mendidik dengan cara daerahnya, kalo yang tau budaya, kebiasaan, pola hidup, sosial dan masyarakat di daerah dan lingkungan orang tua si anak tentu hanya orang tuanya, jadi harus bagai mana atuh???? ya...kerjasama yang baik anatar pemerintah, masyarakat, orang tua, lembaga pendidikan dan para pendidik itu sendiri yang harus kitajalin lebih erat.
betul gak ibu-ibu....bu...bu....gimana bapa-bapa...pa...pa????
konselor,pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,
dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya,
serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan."
(UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, Pasal 1 ayat 6 ).
Berat juga ya peran seorang pendidik ? beliau harus kompeten, memiliki kualifikasi yang jelas, harus berpartisipasi dalam pendidikan itu sendiri, sedangkan kalo kita lihat dalam Undang - undang yang sama ayat 1 di pasal 1 disebutkan bahwa, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.wah...wah...wah...makin berat aja nih, hehehe.....
Sekarang kita lihat dalam kehidupan sehari - hari bahkan di layar televisi kita sering melihat tingkah laku orang - orang terpelajar atau pelajar (berarti kalo ngeliat UU sisdiknas, mereka adalah orang-orang yang telah atau sedang melalui proses Pendidikan ), mereka mengaktualisasikan dirinya pada hal yang tidak baik, bahkan pelajara tauran, perkelahian, tindak kekerasan, atau bahkan membuat film xxx yang kadang membuat malu dunia pendidikan itu sendiri, siapa yang bertanggung jawab ayoooo...?????
Padahal Guru, Dosen atau apapun istilahnya sering kebingungan sendiri merka itu pendidikan atau pengajar, kalau fikiran saya yang dangkal kalo dinamakan pengajar beliau - beliau itu hanya bertugas melatih, memberitahu, dan lebih spesifik mereka di tugaskan hanya untuk memberikan bekal ilmu pengetahuan dan teknologi semata, kalo yang hubungannya budi pekerti justru dalam pendidikan itu yang harus di kedepankan.
Entah harus seperti apa kedepannya, tapi yang pasti pertanyaan saya yang sangat besar apakah pendidikan itu hanya tertumpu pada Guru, Dosen, Depdiknas dan lembaga pendidikan? dimana fungsi kontrol orang tua, masyarakan dan pemerintah? apakah orang tua, masyarakat dan pemerintah bukan pendidik?
Kalo saja demikian pantas pendidikan di Indonesia tidak ada kemajuan karena 40 orang anak bangsa hanya di serahkan pada satu orang Guru atau dosen, padahal menurut penelitian pendidikan itu akan berhasil bila 1 orang pendidik hanya mendidik 4 - 5 orang anak, saya hanya ingin mengajak berfikir lebih dalam, dengan hati nurani kita, anak-anak kita tanggung jawab kita, pernah kah kita ikut serta dalam pendidian mereka, minimal mendidik meraka dalam kehidupan keluarga, sosial dan masyarakatnya, yang kesemuanya itu justru dekat dengan orang tuanya, kiat bisa bayangkan Guru yang berasal dari suatu suku bangsa pasti akan mendidik anak kita dengan budaya sukunya, kalo dari suatu daerah dia akan mendidik dengan cara daerahnya, kalo yang tau budaya, kebiasaan, pola hidup, sosial dan masyarakat di daerah dan lingkungan orang tua si anak tentu hanya orang tuanya, jadi harus bagai mana atuh???? ya...kerjasama yang baik anatar pemerintah, masyarakat, orang tua, lembaga pendidikan dan para pendidik itu sendiri yang harus kitajalin lebih erat.
betul gak ibu-ibu....bu...bu....gimana bapa-bapa...pa...pa????
No comments:
Post a Comment
Jangan Cuma Baca Komentar Dikit Juga Gak apa-apa...