Kebayang gak susahnya para pelaksana pemilihan Umum yang akan menghitung suara secara manual di tiap Tempat Pemungutan Suara ( TPS ) ?
Saya secara pribadi sampe menggelengkan kepala gimana ngitungnya? samapi jam berapa beresnya ? coba lihat lebar kertas suara yang harus kita contreng !, pada saat kita melakukan pemungutan suara saja, dengan 4 lembar kertas seperti ini yakni untuk DPRD II, DPRD I, DPR dan DPD, kita akan kesulitan dan membutuhkan waktu yang cukup lama, apalagi kalo yang memberikan suara itu manula, kebayang.....
Kita perkirakan saja setiap orang yang memilih membutuhkan waktu sekitar 4 menit di tambah 2 menit panggilan, pengambilan dan penyerahan kertas suara, jadi setiap orang membutuhkan waktu sekitar 6 menit, kalau kita konversi dengan perbedaan gender dan usia kita bisa ambil jalan tengahnya sekitar 5 menit per pemilih, kalo dalam 1 TPS itu ada sekitar 300 pemilih berarti 150x 5 = 750 menit atau setara dengan 12,5 Jam, lalu kita lihat penghitungan suaranya, setiap kertas suara harus diteliti satu persatu sebelum disebutkan mana yang sah atau tidak sah, kita tarik saja kesimpulan bahwa setiap kertas suara bisa di baca dalam waktu 1 menit dengan 4 lembar untuk DPRD I, DPRD II, DPR dan DPD, maka petugas membutuhkan waktu 4 menit dengan 150 kertas suara, berarti 4 x 150 =600 setara dengan 10 jam, kalo kita hitung dengan pemungutan suara yang 12,5 jam berarti 10 + 12,5 Jam = 22,5, hampir sehari semalam, wah...wah...wah...pemilu yang luar biasa ya? mungkin kita harus membuat sebuat proposal ke Guinness Word Records sebagai negara dengan pemilihan suara parlemen terlama, kan kalau begitu negara kita bisa terkenal, bukan hanya karena terorisnya, dan PRT nya tapi juga dengan lamanya waktu pemilu.
Pertanyaan berikutnya adalah berapa para anggota TPS itu dibayar, sukarela ? demi negara ? padahal mereka harus meninggalkan segala tanggung jawab demi pemilihan umum itu dalam waktu hampir sehari semalam demi bangsa dan negara tanpa ada tanda jasa maupun penghargaan dalam bentuk secarik kertas pun bagi mereka agar menjadi sebuah kebanggan bahwa mereka pernah menjadi bagian sejarah Indonesia, sebagai salah satu petugas yang mengumpulkan suara dan menghitung suara untuk Wakil Rakyat yang terhormat, Selamat Bertugas Pahlawan Demokrasi......
Kita perkirakan saja setiap orang yang memilih membutuhkan waktu sekitar 4 menit di tambah 2 menit panggilan, pengambilan dan penyerahan kertas suara, jadi setiap orang membutuhkan waktu sekitar 6 menit, kalau kita konversi dengan perbedaan gender dan usia kita bisa ambil jalan tengahnya sekitar 5 menit per pemilih, kalo dalam 1 TPS itu ada sekitar 300 pemilih berarti 150x 5 = 750 menit atau setara dengan 12,5 Jam, lalu kita lihat penghitungan suaranya, setiap kertas suara harus diteliti satu persatu sebelum disebutkan mana yang sah atau tidak sah, kita tarik saja kesimpulan bahwa setiap kertas suara bisa di baca dalam waktu 1 menit dengan 4 lembar untuk DPRD I, DPRD II, DPR dan DPD, maka petugas membutuhkan waktu 4 menit dengan 150 kertas suara, berarti 4 x 150 =600 setara dengan 10 jam, kalo kita hitung dengan pemungutan suara yang 12,5 jam berarti 10 + 12,5 Jam = 22,5, hampir sehari semalam, wah...wah...wah...pemilu yang luar biasa ya? mungkin kita harus membuat sebuat proposal ke Guinness Word Records sebagai negara dengan pemilihan suara parlemen terlama, kan kalau begitu negara kita bisa terkenal, bukan hanya karena terorisnya, dan PRT nya tapi juga dengan lamanya waktu pemilu.
Pertanyaan berikutnya adalah berapa para anggota TPS itu dibayar, sukarela ? demi negara ? padahal mereka harus meninggalkan segala tanggung jawab demi pemilihan umum itu dalam waktu hampir sehari semalam demi bangsa dan negara tanpa ada tanda jasa maupun penghargaan dalam bentuk secarik kertas pun bagi mereka agar menjadi sebuah kebanggan bahwa mereka pernah menjadi bagian sejarah Indonesia, sebagai salah satu petugas yang mengumpulkan suara dan menghitung suara untuk Wakil Rakyat yang terhormat, Selamat Bertugas Pahlawan Demokrasi......
No comments:
Post a Comment
Jangan Cuma Baca Komentar Dikit Juga Gak apa-apa...